Ksatria Mantra (Prolog) PART 4


PERANG MAJESTIK DI BHUMIRAGA
Berabad-abad berevolusi, para keturunan iblis dan monster Ruparaga bermanifestasi semakin kuat dalam dan dengan sihir sehingga jumlah mereka pun berkembang biak. Dalam kecemasan, para Raja Mulia Bhumiraga dan keturunan mereka akhirnya mengambil tindakan evasif dengan mengajarkan sihir pada beberapa penghuni Bhumiraga yang dapat mereka percayai. Walaupun para manusia Bhumiraga ini tidak memiliki berkat semi-kekekalan dari para Dewa Primordial namun kekuatan fisik mereka sungguh luar biasa.

Para penyihir Bhumiraga terbukti merupakan aset berharga dalam tiap pertarungan antara Bhumiraga dan Ruparaga.

Jumlah partai para Raja Mulia pun akhirnya semakin lama semakin seimbang dengan jumlah para iblis dan monster Ruparaga sehingga pada akhirnya, di sebuah masa ketika terjadi ledakan maha dahsyat matahari yang memisahkan dirinya menjadi yang gelap dan yang terang, kedua kubu kekuatan magis ini akhirnya kembali terjun bertarung selama setahun penuh tanpa henti.

Terjadi pertumpahan darah di beberapa benua dan kawasan Bhumiraga. Bahkan bentangan lautan dan samudera pun tidak luput dari peperangan. Alkisah, peperangan terbesar terjadi di sebuah benua yang dimana komunitasnya hidup atas teknologi dan sihir terhebat di daerah asia pasifik dan samudra hindia. Benua ini merupakan kota majestik dengan daya magis yang besar, dihiasi dengan menara-menara spiral kebiruan dan mesin-mesin bersinar yang tak teridentifikasi. Menara-menara dan mesin-mesin tersebut merupakan alat penghubung yang diciptakan oleh para Raja Mulia untuk berkomunikasi dengan ketiga Dewa Primordial.

Setelah kurang lebih setahun mengalami pergesekan peperangan, benua tak bernama tersebut akhirnya hancur luruh-lantah sehingga tenggelam ke dalam dasar permukaan bumi menyisakan hanya bebatuan dan onggokan mayat-mayat mengerikan hasil peperangan.

Di akhir peperangan setahun itu, para Raja Mulia akhirnya berhasil mengalahkan laskar para iblis dan monster Ruparaga. Para Raja Mulia dan para keturunannya memukul mundur hingga para iblis dan monster kalah telak tanpa ampun. Sebagian iblis dan monster ditahan dalam penjara-penjara astral di antara dua alam Bhumiraga dan Ruparaga, sementara sebagian kecil lagi melarikan diri ke alam-alam yang lain selagi sempat.

Namun dengan pasti, saat itu juga, Bhumiraga kembali menjadi yang seharusnya, sebuah alam rupawan di mana kekuatan magis hanyalah sebuah ilusi.

Sayangnya kisah tersebut kembali menyisakan sugesti bahwa kisah ini hanyalah sebuah mitos ataupun legenda. Manusia Bhumiraga akhirnya hidup seperti biasa tanpa menyadari bahwa sistem feodalisme Ruparaga telah terasimilasi dalam kancah politik kerajaan mereka hingga seterusnya. Kebudayaan sihir pun mulai ditekan hingga mulai dianggap tabu ataupun menyesatkan.

***

Para Raja Mulia dan keturunannya mulai menyadari ketakutan inferior para penghuni Bhumiraga sehingga mereka semua sepakat untuk mundur dari Bhumiraga dalam strata kerajaan dan bersembunyi, sembari menunggu saat mereka kembali ke alam dewa mereka, hingga gerbang benar-benar pulih dan alam-alam kembali seimbang.

Semenjak saat itu para Raja Mulia dan keturunannya seakan-akan menghilang dan kisah-kisah mereka tidak lebih dari sekedar mitos ataupun legenda yang dibumbui sana-sini dan terbawa angin dari kuping-kuping menuju mulut-mulut dari berbagai kebudayaan hingga terciptalah mitos-mitos paralel yang sesungguhnya memiliki kisah yang sama—hanya nama dan sedikit plotnya saja yang berbeda.

***

Sementara itu, nampaknya berabad-abad di Bhumiraga dengan ketamakan telah membuat lupa diri para monster dan iblis Ruparaga yang masih selamat itu. Mereka bukanlah lagi raja-raja ataupun penduduk Ruparaga yang dikutuk. Mereka telah benar-benar berubah buas bagaikan hewan pemangsa yang bebas dari kekangan. Para iblis dan monster Ruparaga yang masih dendam tersebut akan kadang muncul dan mengganggu manusia Bhumiraga; menghasutnya dengan kekuatan jahat, menggodanya dengan kekuatan sehingga saat gerbang mulai dibuka untuk penjemputan, di saat peperangan akan terjadi maka, akumulasi tinggi pihak para iblis dan monster Ruparaga akan tercipta dan niscaya, akan mengalahkan para Raja Mulia, para turunannya dan bahkan para dewa-dewa pelindung lainnya yang sehendaknya turun dari langit.

Itulah kisah kuno asal-muasal bumi manusia, Bhumiraga, dengan Ruparaga—apa yang orang katakan sebagai dunia roh, dunia mistis atau apapun jargon yang dipergunakan.

-prolog end-